Adapun perubahan redaksi azan ini sesuai dengan keputusan Kementrian Awqaf, Kuwait, yang juga menghentikan sementara khutbah Jumat dan salat berjamaah di masjid-masjid sampai pengumuman selanjutnya.
Sebagai antisipasi penyebaran virus corona, Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Kesehatan Kuwait dan Komite Fatwa dan Pelayanan Kuwait memutuskan untuk menghentikan khotbah dan salat Jumat sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Meski belum melaporkan adanya korban meninggal, Kuwait juga melakukan larangan penerbangan keluar masuk Kuwait.
Warga dan penduduk Kuwait juga telah bersiap untuk mengunci rumahnya dan bergegas pergi ke toko-toko terdekat setelah pemerintah mengambil tindakan luar biasa terhadap wabah Covid-19.
Melansir Reuters via Kompas.com, seorang warga Kuwait, Laila al-Qatami mengatakan kalau dia mendengnar banyak orang mengeluh tentang keinginan mereka pergi ke tempat umum dan melakukan perjalanan.
Tapi menurutnya, tindakan itu lebih aman daripada ia harus menyesal di kemudian hari.
Lebih lanjut, Menteri Perdagangan, Khalid al-Roudan berusaha meyakinkan warga Kuwait atas pasokan barang dan larangan pada ekspor makanan hanya bersifat sementara.
Menurut Khalid al-Roudan, masyarakat tidak perlu khawatir sebab Kuwait memiliki stok makanan strategis yang cukup untuk beberapa bulan.
(*)