Follow Us

Tragedi Susur Sungai, Jawaban Pembina Pramuka ketika Diperingatkan oleh Warga soal Cuaca: Enggak Apa-apa, Kalau Mati di Tangan Tuhan

Rifka Amalia - Senin, 24 Februari 2020 | 17:15
Proses evakuasi korban susur sungai di Sungai Sempor Turi.
DOC.Media Center BPBD DIY

Proses evakuasi korban susur sungai di Sungai Sempor Turi.

Merasa lelah, pertahanan keempat remaja itu pun runtuh. Mereka terseret arus hingga beberapa meter. Tita mengaku terpisah dari ketiga orang yang sempat ditolongnya.

"Terus aku kesangkut di batu, nangis minta tolong, ada warga yang nolongin," ucap dia.

Tita mengaku tak tahu-menahu mengapa kegiatan susur sungai diadakan. Yang ia tahu, susur sungai menjadi kegiatan rutin Pramuka di SMPN 1 Turi.

"Enggak tahu (tujuannya). Soalnya, setiap tahun kalau mau kemah pasti ada itu (susur sungai)," katanya.

Baca Juga: Bukan Ivan Gunawan, Baru Saja Tiba di Tanah Air, Raffi Ahmad Buru-buru Temui Pengusaha Beristri yang Digosipkan Berpacaran dengan Ayu Ting-Ting, Siapa?

10 orang tewas

Khoirunnisa Nur Cahyani Sukmaningdyah, yang merupakan salah satu korban meninggal saat acara susur sungai dimakamkan hari Sabtu (22/2/2020) ini di makam Dusun Karanggawang Girikerto, Turi.
Tribunjogja.com | Hasan Sakri

Khoirunnisa Nur Cahyani Sukmaningdyah, yang merupakan salah satu korban meninggal saat acara susur sungai dimakamkan hari Sabtu (22/2/2020) ini di makam Dusun Karanggawang Girikerto, Turi.

Dalam kejadian tersebut, sebanyak 10 siswa ditemukan dalam keadaan tewas.

Sementara itu, puluhan siswa lainnya mengalami luka-luka.

Polisi telah menetapkan satu orang pembina sekaligus guru SMPN 1 Turi berinisial IYA sebagai tersangka.

Ia disebut menjadi penginisiasi kegiatan tersebut. Namun, saat susur sungai berlangsung, IYA diketahui meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Drama Pengkhianatan Politik Malaysia, Mahathir Mohamad Resmi Mengundurkan Diri dari Kursi Perdana Menteri Negeri Jiran

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest