"Satu regu ada yang tujuh dan delapan orang," katanya.
Setelah beberapa saat berjalan, arus besar dari arah atas tiba-tiba menerjang.
Salah seorang rekan bernama Via yang saat itu bersamanya mengeluh tidak kuat menahan arus.
"Via bilang, 'Ta, aku udah enggak kuat'. Tak suruh dia pegangan di pundak," katanya.
Belum selesai bertahan dari arus yang kian deras, Tita mendengar teriakan lain dari adik-adik kelasnya.
"Adik kelas bilang, 'Mbak, Mbak, kae tulungi ana sing wes keli soko nduwur' (Mbak, Mbak, tolongi, ada yang sudah hanyut dari atas). Ya udah saya tolong," papar Tita.
Tita menuturkan berusaha menggapai dua orang yang hanyut dari atas.
Terlepas
Di tengah derasnya arus, Tita mengerahkan tenaganya. Tangan kanannya memegang seorang adik kelas perempuan, sedangkan tangan kirinya menggapai seorang anak laki-laki. Keduanya hanyut terbawa arus dari atas.
"Adik kelas ada dua, (tangan) yang kanan megangin cewek, yang kiri megangin cowok, Via pegang pundak," katanya.