Tapi kini salah satu pahlawan Indonesia itu tinggal nama, diusia senjanya, tepat 68 tahun, Tati Sumirah harus tutup usia.
Meninggalnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia ini adalah duka bagi dunia bulu tangkis.
Wakil Ketua PB Tangkas, Juniarto mengatakan Tati Sumirah bukan hanya pahlawan bagi klubnya tetapi juga bagi Indonesia.
"Kami merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tati Sumirah. Dia tidak saja pahlawan bagi klub, tetapi juga untuk bulu tangkis Indonesia," kata Juniarto dalam rilis yang diterima Kompas.com.
"Berkat dedikasinya Indonesia pertama kali bisa merebut Piala Uber tahun 1975," ucapnya melanjutkan.
Semangat juang dan dedikasi dari seorang Tati Sumirah harus menjadi contoh bagi atlet muda lainnya.
Tati Sumirah sudah dirawat di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Selasa (4/2/2020) sebelum akhirnya berpulang pada Kamis (13/2/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Kisah hidup Tati Sumirah bisa jadi pelajaran bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan pahlawan-pahlawan yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.