Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Donald Trump Sempat Menghadapi Sidang Pelengseran Jabatan, Terkuak Fakta Mengejutkan Mantan Presiden AS Ini Pernah Dimakzulkan atas Skandal Memalukan, Berikut Faktanya!

Rifka Amalia - Kamis, 06 Februari 2020 | 17:00
Ilustrasi Presiden Amerika Serikat
banderlog

Ilustrasi Presiden Amerika Serikat

Sosok.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sempat harus menghadapai sidang pemakzulan.

Perdebatan sengit soal aturan main langsung menggema begitu sidang pemakzulan Presiden Donald Trump di level Senat AS dibuka pada 21 Januari 2020 lalu.

Mayoritas rakyat Amerika Serikat ( AS) bahkan mendukung agar Presiden Donald Trump dinyatakan bersalah dan dilengserkan oleh Senat AS.

Presiden Trump menghadapi dua pasal pemakzulan, atau dakwaan.

Baca Juga: Bisnis Kulinernya Tak Sepi Peminat, Artis Ruben Onsu Dituduh Gunakan Pesugihan Untuk Gaet Pengunjung

Pertama, ia dituduh meminta bantuan pemerintah Ukraina untuk pemilihan presiden periode kedua pada bulan November nanti.

Kedua, kubu Demokrat menuduh Trump menghalang-halangi Kongres.

Namun siapa sangka bahwa 21 tahun lalu, seorang Presiden AS pernah pula menghadapi pemakzulan.

Pemakzulan yang dihadapinya dianggap sangat memalukan, yaitu skandal seks.

Baca Juga: Hotman Paris Meradang! Pengacara Kondang Ini Disebut Mbak You Tengah Diikuti oleh Sosok Anak Kecil Tak Kasat Mata Hasil Keguguran: Lu Nuduh Gua Hamilin Orang?

Sebuah skandal yang pernah 'dimanfaatkan' Donald Trump saat dirinya diserang terkait ucapan-ucapan cabulnya kepada wanita.

Berikut ini kisahnya.

Pada 19 Desember 1998, Presiden ke-42 Amerika Serikat, Bill Clinton dimakzulkan dari jabatannya.

Setelah hampir 14 jam perdebatan, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat menyetujui dua pasal sebagai dasar pemakzulan terhadap Presiden Bill Clinton.

Baca Juga: Perut Buncitnya Mendadak Kempes dalam Semalam Bikin Warga Curiga, Janda Ini Cekik Bayinya yang Baru Lahir Hingga Tewas, Ngaku Malu Gegara Pacar Ogah Tanggung Jawab

Clinton dituduh melakukan kebohongan di bawah sumpah dewan hakim federal dan menghalangi keadilan.

Presiden ke-42 AS itu pun berjanji untuk mengakhiri masa jabatannya. Ini menjadikannya sebagai presiden kedua AS yang dimakzulkan.

Dikutip dari History, pada November 1995, Clinton melakukan skandal perselingkuhan dengan Monica Lewinsky, pekerja migran berusia 21 tahun.

Selama 1,5 tahun, Clinton dan Lewinsky kerap melakukan pertemuan di Gedung Putih.

Baca Juga: Terus Menerus Digruduk Musuh, Nikita Mirzani Kena Tuding Disebut Berikan Uang Suap padaPihak Kepolisian: Lillahi Ta'ala Ya, Biar Gue Enggak Bisa Jalan Nih, Seperakpun Nggak Keluar Uang

Setelah pindah ke Pentagon pada April 1996, Lewinsky menceritakan hubungan gelapnya dengan Clinton kepada seorang rekan kerjanya, Linda Tripp.

Ketika hubungan Clinton dan Lewinski berakhir, Lewinsky menceritakan kisah cintanya itu secara rinci dan direkam oleh Tripp tanpa sepengetahuannya.

Pada bulan Desember 1996, pengacara untuk Paula Jones, wanita yang menuntut Clinton atas tuduhan pelecehan, memanggil Lewinsky.

Satu bulan kemudian, Lewinsky mengajukan pernyataan tertulis yang berisikan sangkalan atas dugaan perselingkuhannya dengan Clinton.

Baca Juga: Bukan Misteri Lagi, Perhiasan Pemberian Sule untuk Lina Jubaedah Senilai Rp 2 Miliar Raib, Teddy Bantah Karena Hilang, Terungkap Fakta Sosok Inilah yang Mengambilnya!

Namun, banyak yang meyakini bahwa tindakan Lewinsky tersebut dilakukan atas perintah Clinton.

Lima hari kemudian, Tripp menghubungi Kenneth Starr, penasihat independen Whitewater untuk membicarakan kasus Lewinsky dan menyerahkan sejumlah kaset berisi rekaman pembicaraannya dengan Lewinsky.

Mengetahui hal itu, Trip segera dibawa oleh agen-agen FBI dan dipertemukan dengan Lewinsky pada 16 Januari 1998 di sebuah hotel.

Beberapa hari kemudian, kabar perselingkuhan itu pun menyebar di kalangan publik.

Baca Juga: Jauh-jauh Liburan ke Rusia Bareng sang Adik Hingga Habiskan Dana Puluhan Juta, Ayu Ting Ting Kepergok Bawa Bekal Combro ke Atas Pesawat

Clinton secara terbuka membantah tuduhan tersebut dan mengatakan, "Saya tidak memiliki hubungan dengan wanita itu, Ms. Lewinsky".

Pada 6 Agustus 1998, Lewinsky muncul di depan hakim untuk memulai kesaksiannya, disusul dengan Clinton satu hari kemudian.

Clinton pun akhirnya mengakui perselingkuhannya itu kepada jaksa penuntut.

Melalui sambungan video, Clinton memberikan kesaksiannya kepada dewan hakim yang berada di gedung pengadilan federal terdekat.

Baca Juga: Terawangannya Selalu Akurat, Mbak You Sebut Tak Lama Lagi Hubungan Gisel Dan Wijin Akan Hancur, Ini Sebabnya!

Hal itu menjadikannya sebagai presiden pertama yang bersaksi di hadapan hakim yang tengah menyelidiki kasusnya.

Malam itu juga, Clinton berpidato selama empat menit dan ditayangkan di televisi untuk mengakui bahwa ia telah melakukan hubungan yang tak pantas dengan Lewinsky.

Pada 9 September 1998, Kenneth Starr menyerahkan laporannya dengan 18 kotak dokumen pendukung ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Dua hari kemudian, laporan itu dirilis ke publik. Dalam laporannya, Starr menguraikan sejumlah kasus untuk mendukung pemakzulan Clinton.

Baca Juga: Miliki Karier Cemerlang hingga Sukses Jadi Komedian Top Tanah Air, Ternyata Begini Jerih Payah yang Dilakukan Ayah Sule untuk Putranya, Lakukan Pekerjaan Ini Selama 35 Tahun

Di antara kasus-kasus tersebut adalah sumpah palsu, penghalang keadilan, perusakan saksi, penyalahgunaan kekuasaan, dan memberikan rincian eksplisit tentang hubungan seksual antara presiden dengan Lewinsky.

Pada 11 Desember 1998, Komite Kehakiman DPR menyetujui tiga pasal pemakzulan.

DPR resmi memecat Clinton dari jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat pada 19 Desember 1998. (Ahmad Naufal Dzulfaroh)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Presiden ke-42 AS Bill Clinton Dimakzulkan"

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x