Sementara Irfal sendiri mengaku kurang paham soal wilayah resapan air yang disampaikan Pras.
Prasetio Edi menyayangkan tindakan Anies Baswedan yang menggarap proyek Monas tanpa mengantongi izin Kemensetneg.
Padahal, posisi Anies Baswedan adalah Sekretaris di Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.
Pras juga menegaskan bahwa Monas bukan semata-mata milik DKI Jakarta. Namun ia juga bagian dari milik pemerintah pusat dan daerah.
"Ini ada Keppresnya Pak Soeharto juga, memang Pak Gub sebagai sekretaris pengarah harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Ini bukan miliki DKI sendiri loh ini, ini milik pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ini enggak ada koordinasinya," ucap Prasetio di lokasi revitalisasi Monas, Senin (27/1/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Pras, konsep revitalisasi ini dibuat guna memperbaiki dan menata kawasan Monas menjadi lebih baik tanpa menebang pohon.
Ia mengaku kaget dengan hilangnya pohon-pohon Monas usai melakukan sidak di kawasan revitalisasi Senin lalu.
"Awalnya konsepnya memperbaiki, membuat bagus, menataan. Ini kan bukan menata, pohon dipotong-potong lalu ada yang dipindahkan juga. Kalau dipindahkan masih hidup ya enggak masalah. Dan pohon ini juga sudah puluhan tahun ditanam di sini," ujar dia.
Pras menjadi semakin khawatir lantaran Jakarta sedang rawan banjir, tak terkecuali di kawan Monas.