Follow Us

Yakini Bakal Terancam Tak Selamat di Alam Baka, Suku Pribumi Ini Jadikan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawin untuk Calon Istri

Rifka Amalia - Sabtu, 25 Januari 2020 | 17:20
Kisah Suku Pemburu Kepala, Beri Kepala Manusia untuk Maskawin, Mempelai Wanita Tak Boleh Menyentuh Tanah.
theculturetrip.com

Kisah Suku Pemburu Kepala, Beri Kepala Manusia untuk Maskawin, Mempelai Wanita Tak Boleh Menyentuh Tanah.

Sosok.ID - Selama beberapa generasi, Atayal dikenal sebagai sebuah kelompok suku pribumi terbesar kedua di Taiwan.

Selain tato wajah, Atayal juga pernah memiliki sebuah tradisi unik sekaligus mengerikan, yakni adanya tradisi perburuan kepala manusia.

Melansir dari Lars Krutak: Tattoo Anthropologist, diantara tahun 1903 dan 1908 terdapat tujuh puluh kemajuan yang dibuat oleh Jepang hingga garis penjagaan.

Namun, orang pribumi Taiwan yang sedang mencari kepala, sering datang atau di bawah pembatas ketika malam hari untuk berbaring dan menunggu penyergapan para korban yang tidak curiga.

Baca Juga: Warga Berjatuhan dan Tergeletak di Jalanan Kota, Video Suasana Mencekam Kota Asal Virus Corona Beredar di Media Sosial, Seperti Kota Zombie

Perburuan kepala, komponen ritual utama dari Atayal, Paiwan, Saiset, dan kelompok lainnya, tidak hanya berfungsi untuk menjaga kemakmuran masyarakat dengan memastikan kesuburan pertanian dan masyarakat melalui pendampingan para dewa dan leluhur.

Hal itu juga dianggap dapat memastikan bahwa seorang pria akan dengan sukses bertemu dan menemukan seorang istri, sementara pada saat yang sama, hal tersebut diyakini dapat menjamin keselamatannya menuju akhirat.

Dengan demikian, kebiasaan itu dianggap sangat diperlukan untuk kehidupan dan keberadaan suku sendiri.

Di antara orang Atayal, keberhasilan bertemu di saat perburuan kepala, sengaja ditandai dengan tato pada dagu prajurit.

Baca Juga: Nasri Banks, Mantan PNS Dan Guru Fisika yang Kini Jadi Grand Prime Minister 'Sunda Empire', Ini Sosoknya!

Para pemburu kepala yang memperoleh lebih dari lima kepala menggunakan senjata tua, seperti pisau parang yang melengkung, mungkin juga memiliki tato di ada atau punggung tangan mereka.

Sementara orang-orang Paiwan meyakini bahwa arwah leluhur berdiam di dalam pisau pemenggalan yang mereka gunakan.

Source : Tribunnews.com, Lars Krutak: Tattoo Anthropologist

Editor : Tata Lugas Nastiti

Baca Lainnya

Latest