Sosok.ID - Perubahan iklim, perang nuklir, percepatan teknologi, dan kepemimpinan yang tidak kompeten telah mengancam keselamatan dunia.
Hal ini dipublikasikan sebagai penelitian tentang "ancaman eksistensial buatan manusia seperti perang nuklir, perubahan iklim, dan teknologi yang mengganggu."
Dilansir dari wikipedia, jam kiamat atau Doomsday clock adalah jam simbolis yang mewakili hitung mundur berosilasi, dikelola sejak taun 1947 oleh Science and Security Board (Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan) pada Bulletin of the Atomic Scientists di University of Chicago, Amerika Serikat.
Semakin dekat jarum jam tersebut pada tengah malam, maka diyakini pula bahwa semakin dekat bumi kita dengan kehancuran.
Baca Juga: Duel Ayam Sampai Mati, Bukan dapat Pemenang, Seorang Pria Justru Tewas Diterjang Jagoannya Sendiri
Mulanya, jam kiamat digunakan untuk menggambarkan ancaman perang nuklir global.
Namun sejak tahun 2007, jam tersebut juga mencerminkan adanya perubahan iklim di dunia.
Bukan hanya itu, jarum jam ini juga berherak seiring perkembangan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu membawa bahaya bagi kehidupan manusia.
Manusia pada dasarnya akan dihancurkan oleh teknologi super canggih yang mereka buat sendiri.
Dilansir dari The Guardian, menurut para ilmuwan dan mantan pejabat AS menyebutkan bahwa risiko keruntuhan sipil dari senjata nuklir dan krisis iklim dunia saat ini sedang berada pada rekor tertinggi.
Mereka menyebut bahwa lingkungan saat ini, "sangat tidak stabil."