Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara kirab Budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) dan viral di medsos.
Sejak saat itu, keberadaan Keraton Agung Sejagat semakin ramai dibicarakan publik.
Melansir tayangan liputan Kompas TV pada Senin (13/1/2020) Keraton Agung Sejagat mengungkap bahwa kemunculan mereka membawa tugas yang mulia.
Mengaku sebagai induk dari seluruh negara di dunia, Keraton Agung Sejagat bersedia menjadi wadah terkait konflik yang ada di dunia ini.
Melalui cara itu, Keraton Agung Sejagat mengklaim akan memperbaiki kedautan, sistem bernegara, sistem ekonomi secara moneter ataupun global.
"Kita umumkan kepada dunia Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh kingdom state tribune colony atau republik yang ada di dunia ini menyatakan menjadi jondang (kotak) terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia.
Dengan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, sistem ekonomi dan moneter secara global," ungkap Sinuwun alias Totok Santosa Hadinigrat seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas TV, Selasa (14/1/2020).
Tak hanya itu, penasehat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan bahwa Sinuwun dan Kanjeng Ratu bukanlah penyebar aliran sesat.
Mengutip Kompas.com, Resi Joyodiningrat mengatakan kalau Keraton Agung Sejagat adalah kerajaan dunia yang muncul usai berakhirnya perjanjian Majapahit 500 tahun yang lalu.
Perjanjian ini telah ada sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu Imperium Majapahit pada tahun 1518 sampai dengan 2018.