Kedua senyawa tersebut tidak memiliki warna dan cenderung tidak memiliki rasa sehingga rasanya tersamarkan dan sulit terdekteksi ketika dicampur dengan minuman beralkohol.
Baca Juga: Armada Kapal Selam Nuklir PLA Navy China, Punya Kilo Class yang Dulu Pernah Didambakan Indonesia
“Efeknya cepat, sekitar lima menit. Tereliminasi dari tubuh sekitar satu jam.
Masalahnya, ketika high-nya cepat dan turunnya cepat, orang menggunakannya secara berulang-ulang.
Padahal, di dalam tubuh zat ini bersifat akumulatif,” papar Hari.
GHB dalam kasus Reynhard Sinaga
Dalam kasus Reynhard, Hari menganalisis, pelaku menggunakan GHB agar para korban tidak sadarkan diri.
“Mereka (para korban) sengaja dibikin ovedosis sehingga tidak sadar, dan akhirnya dilakukan pemerkosaan seperti itu,” lanjutnya.
Hari menjelaskan bahwa di Eropa, adalah hal yang cukup biasa GHB digunakan oleh seorang yang gay dalam chemsex (chemical sex) untuk pengalaman seksual.
Obat ini biasanya digunakan di pub atau klub-klub malam.