Follow Us

Waspada! Marak Digunakan di Eropa Karena Sensasinya yang Tak Biasa, 'Ramuan Cinta' yang Dipakai Reynhard Sinaga Rupanya Tak Punya Rasa atau Warna

Tata Lugas Nastiti - Selasa, 07 Januari 2020 | 17:17
Waspada! Populer Dikalangan Penyuka Sesama Jenis di Eropa Karena Sensasinya yang Tak Biasa, 'Ramuan Cinta' yang Dipakai Reynhard Sinaga Rupanya Tak Punya Rasa
Kolase tangkap layar www.manchestereveningnews.co.uk dan ilustrasi obat dari Pexels.com

Waspada! Populer Dikalangan Penyuka Sesama Jenis di Eropa Karena Sensasinya yang Tak Biasa, 'Ramuan Cinta' yang Dipakai Reynhard Sinaga Rupanya Tak Punya Rasa

Sosok.ID - Belum lama ini seorang pria kelahiran Jambi bernama Reynhard Sinaga menjadi sorotan publik di Tanah Air dan dunia Internasional.

Pasalnya, Reynhard Sinaga yang kesehariannya dikenal sebagai pria baik-baik justru terbukti telah memperkosa 190 pria di Manchester, Inggris.

Dalam aksinya, Reynhard Sinaga diketahui menggunakan 'ramuan cinta' yang merupakan obat bius dosis tinggi untuk melumpuhkan ratusan korbannya sebelum ia melancarkan aksi bejatnya.

Baca Juga: Ogah Dituduh Nyomot Konsep Konten YouTube, Nikita Mirzani Emosi Sampai Tantang pada Suami Ussy Sulistiawaty: Cari Masalah Banget Lo ya...

Atas kasus pemerkosaan ratusan pria yang ia lakukan, Reynhard Sinaga, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester di Inggris.

Reynhard diketahui melakukan 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam rentang waktu dua setengah tahun sejak 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Menurut keterangan Kepolisian Manchester, Reynhard mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk di dekat apartemennya.

Baca Juga: Anggap Aksi Bejatnya Kepada Ratusan Pria di Inggris Sebagai 'Olahraga', Reynhard Sinaga Rupanya Kerap Kirim Foto Korbannya di Grup WA

Reynhard kemudian memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB (gamma hydroxybutyrate).

GHB (gamma-hydroxybutyrate)

Pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, mengatakan bahwa GHB marak digunakan di Eropa sekitar tahun 1990-an.

“Biasanya digunakan di klub atau tempat hiburan malam,” tutur Hari kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest