Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ikrar Sumpah Balas Dendam Hingga Kibarkan Bendera Tanda Perang Dimulai, Iran Akan Luncurkan Rudal Serang Kota-kota AS Tak Lama Lagi, Persiapannya Luar Biasa!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 06 Januari 2020 | 05:40
Ikrar Sumpah Balas Dendam Hingga Kibarkan Bendera Tanda Perang Dimulai, Iran Akan Luncurkan Rudal Serang Kota-kota AS Tak Lama Lagi, Persiapannya Luar Biasa!
The Sun

Ikrar Sumpah Balas Dendam Hingga Kibarkan Bendera Tanda Perang Dimulai, Iran Akan Luncurkan Rudal Serang Kota-kota AS Tak Lama Lagi, Persiapannya Luar Biasa!

"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan warga AS maupun koalisi, serta ribuan orang yang terluka," jelas Pentagon.

Baca Juga: Siap Pertempuran Laut, TNI Kirim 600 Prajurit Dan 5 Kapal Perang ke Perairan Natuna, 18 Kali Operasi Siaga Tiap Hari, Pangkogabwilhan: TNI Wajib Melakukan Penindakan...

Rudal tersembunyi Iran
The Sun

Rudal tersembunyi Iran

Washington menjelaskan, perwira tinggi berusia 62 tahun itu mendalangi serangan terhadap markas mereka di Irak.

Termasuk, serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di wilayah Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).

Baca Juga: PBB Angkat Bicara Soal Konflik Laut Natuna Indonesia Dengan China, Perserikatan Bangsa Bangsa Dukung Negara Ini!

"Amerika Serikat akan terus melanjutkan segala tindakan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun mereka berada," tegas Pentagon.

Sementara Presiden Donald Trump merilis gambar bendera AS dalam kicauannya di Twitter menyusul kematian komandan top Iran itu.

Serangan itu terjadi tiga hari setelah massa yang merupakan pendukung Hashed menyerbut Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Baca Juga: Kisah Pak Umay, Tak Bisa Berenang Dan Rumah Tenggelam Gegara Banjir Dalam Hitungan Menit, Nekat Panjat Pohon Ceri Selama 6 Jam Demi Selamatkan Istri

Aksi protes berujung kerusuhan tersebut terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara yang menewaskan 25 orang anggota Hashed.

Serangan yang terjadi Minggu (29/12/2019) itu disebut Washington merupakan balasan atas serangan roket yang menewaskan kontraktor sipil itu. (Ardi Priyatno Utomo)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x