Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Indonesia Siaga Tempur, Inilah Mesin-mesin Perang TNI yang Dikirim ke Natuna Utara untuk Menggebuk Coast Guard China

Seto Ajinugroho - Sabtu, 04 Januari 2020 | 12:15
Indonesia Siaga Tempur, Inilah Mesin-mesin Perang TNI yang Dikirim ke Natuna Utara untuk Menggebuk Coast Guard China
Tribunnews

Indonesia Siaga Tempur, Inilah Mesin-mesin Perang TNI yang Dikirim ke Natuna Utara untuk Menggebuk Coast Guard China

Sosok.ID - Aksi 'Slonong Boy' Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia yang dilakukan oleh Coast Guard China membuat publik Tanah Air marah.

Pasalnya China berdalih jika harus melindungi nelayannya di Laut Natuna Utara.

Tentu dalih tak masuk akal itu langsung mendapat respon keras dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimana menjaga kedaulatan negara adalah tugas pokok mereka.

Selain itu banyak kapal asing berseliweran di Natuna Utara.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (4/1/2019) tanpa basa-basi lagi TNI langsung melangsungkan operasi siaga tempur di Natuna Utara.

Baca Juga: Gagal Berjanji Sehidup Semati di Depan Altar, Wanita Ini Nangis dalam Balutan Gaun Pengantin, Gelar Resepsi Pernikahan di Makam sang Calon Suami

Hal ini disampaikan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono.

Laksdya TNI Yudo Margono ditunjuk oleh komando atas TNI untuk memimpin pelaksanaan pengendalian operasi siaga tempur terkait adanya pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara.

Dalam operasi tersebut akan dilaksanakan oleh unsur-unsur yang ada di Koarmada 1 dan Koopsau 1.

Demi menjaga marwah republik, TNI mengerahkan alat utama sistem senjata (Alutsista) yaitu 3 Kapal Republik Indonesia (KRI), 1 pesawat intai maritim, dan 1 pesawat Boeing TNI AU.

Lantas ada dua KRI lagi yang masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna untuk mendukung operasi tempur ini.

"Operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2020).

Lantas apa saja mesin perang yang dikirim TNI untuk menggebuk Coast Guard China di laut Natuna Utara?

Yang pasti TNI mengerahkan pesawat Boeing 737 'Camar Emas' dari Skadron Udara 5 dimana misinya adalah intelijen.

Baca Juga: Banting Jasad Ayahnya Dengan Brutal, Anak Ini Ternyata Simpan Dendam Gegara Pelakor, Begini Videonya!

Pesawat pengintai ini dibekali radar double agent AN/APS-504 v5 yang berfungsi sebagai radar konvensional yang mampu mendeteksi sasaran di permukaan dan udara sejauh 256 mil laut (Nm).

Navigasi dan komunikasi yang dicangkokan juga tak kalah seramnya.

Si Camar Emas dijejali sistem navigasi inertial (INS) LTN-72R lansiran pabrik pembuat mesin perang kenamaan Northrop Grumman Amerika Serikat yang terintegrasi dengan GPS.

Boeing 737 Camar Emas TNI AU
Angkasa/Fida Perkasa

Boeing 737 Camar Emas TNI AU

Selain itu, Boeing mata-mata ini dapat berkomunikasi lewat saluran telepon yang langsung terhubung ke komando pusat.

SLAMMR (Side Looking Airborne Multi Mission Radar) juga ditanam di pesawat intai ini.

SLAMMR merupakan sensor deteksi yang sangat kuat dengan jangkauan yang amat luas.

Dengan radar ini pesawat intai Boeing 737 dapat mendeteksi wilayah perairan hingga jarak 85.000 mil persegi per jam.

Baca Juga: Banjir di Awal Tahun 2020 Buktikan Ramalannya Kini Jadi Nyata, Mbak You Peringatkan Ancaman Bahaya yang Lebih Besar dan Bakal Akibatkan Keributan

Ditambah lagi dengan peralatan infra merah, Search Radar, dan sistem navigasi Omega, juga sistem navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan Data Processing Display System menambah keganasan si Camar Emas saat melakukan operasi pengintaian.

Nah, untuk KRI yang sudah ketahuan digelar di Natuna ialah KRI TJiptadi 381 yang sudah head to head dengan kapal Coast Guard China.

KRI Tjiptadi, yang merupakan kapal perang jenis korvet kelas Parchim ini memang diperuntukan untuk peperangan aspek laut menghadapi sesama kapal perang maupun kapal selam.

KRI Tjiptadi 381, dilengkapi dengan duo meriam mematikan di geladaknya
Tribun Medan

KRI Tjiptadi 381, dilengkapi dengan duo meriam mematikan di geladaknya

Untuk menenggelamkan kapal musuh KRI Tjiptadi dilengkapi dengan empat tabung torpedo ukuran 400mm.

Terlebih jika ingin adu tabrak dengan Coast Guard China KRI Tjiptadi pasti menang karena kualitas besi Jerman Timur yang tebal.

Untuk dua KRI lainnya yang dari Jakarta sampai saat ini belum jelas apa jenisnya.

Baca Juga: Banjir di Awal Tahun 2020 Buktikan Ramalannya Kini Jadi Nyata, Mbak You Peringatkan Ancaman Bahaya yang Lebih Besar dan Bakal Akibatkan Keributan

Untuk pesawat intai maritim besar kemungkinan ialah CN-295 Special Mission TNI AU.

Disebut Special Mission lantaran semua piranti didalamnya tidak dibeberkan secara terang benderang ke publik.

Bahkan pada tahun 2016 ketika Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space, Fernando Alonso saat bertandang ke Jakarta hanya mengatakan jika pesawat ini mempunyai perangkat khusus dan Indonesia satu-satunya negara yang memiliki CN-295 Special Mission.

Melihat sekilas tampilan luar CN-295 nampak biasa saja.

Tapi di moncong bagian bawah pesawat ada belly dome (radar maritim).

Berita Militer : CN-295 Special Mission, Pesawat Mata-mata Canggih Indonesia yang Bisa Digunakan Menguping Rahasia Negara Tetangga
IST

Berita Militer : CN-295 Special Mission, Pesawat Mata-mata Canggih Indonesia yang Bisa Digunakan Menguping Rahasia Negara Tetangga

CN-295 Special Mission juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) yakni sistem untuk mengidentifikasi kapal laut dan menentukan sebuah obyek.

Baca Juga: Derita Sakit Parah Hingga Nyawanya Terancam, Dokter Ini Tetap Nekat Lakukan Operasi Demi Selamatkan Pasiennya, Sampai Harus Dibopong Rekannya Keluar Ruangan

Selain itu pesawat tersebut juga dilengkapi piranti pengenal kawan atau lawan yakni IFF Interegator.

Ada pula SATCOM, sistem komunikasi satelit.

PT DI juga mengungkapkan jika CN-295 mampu mengakomodir 3 konsol dengan search radar yang mampu mendeteksi target kecil sejauh 200 NM.

Kini CN-295 Special Mission tergabung di Skadron Udara 2 TNI AU.

Atau N22/24 Nomad milik Puspenerbal TNI AL namun jika mengingat misi tempur ini tidak main-main maka besar kemungkinan yang dipakai CN-295 Spesial Mission.

Atau juga mungkin TNI juga sudah mengerahkan secara senyap kapal-kapal selamnya dari Korps Hiu Kencana untuk mengawasi dari bawah laut dan akan bertindak tegas jika para penyelonong Negeri Tirai Bambu bebal tetap masuk wilayah Indonesia. (Seto Aji/Sosok.ID)

Source :Kompas.com tribunnews GridHot.IDSosok.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x