"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah duren yang mulai membesar karena takut dimakan kera. Ya kami yakin itu kakak ipar kami. Apalagi ditemukan pakaianya," katanya.
Saat kejadian korban hanya sendiri sehingga tidak ada yang melihat korbn tewas karena apa.
Namun, kuat dugaan karena kami melihat ada tapaknya. Bahkan, ditemukanya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut.
"Makanya keluarga juga setuju membawa ke RSUD sehingga bisa mendapat petunjuk atas kematian korban, "ujarnya, saat ditemui Sripoku, di Kamar Mayat RSUD, Lahat.
Sementara, pihak RSUD Lahat, dr Ira, yang memeriksa tubuh korban hingga saat ini belum dapat disimpulkan korban meninggal akibat apa terlebih saat ini struktur tubuh korban sudah tak utuh .
Namun, kata dr Ira, korban sudah meninggal lebih dari 24 jam dan ada belatung.
"Kita belum dapat simpulkan,"ujarnya.(Sripoku/Ehdi Amin)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cerita Saksi saat Temukan Asfani Korban Teror Harimau di Lahat: Kepala Tak Utuh & Tubuh Lainnya Raib