Gara-gara ulah RK yang tak bertanggung jawab ini, sebanyak 51 buruh kebun sawit belum menerima gaji mereka lantaran uangnya dibawa kabur.
Melansir Tribunnews, kasus penggelapan gaji buruh kebun sawit ini pun tengah ditangani oleh Polres Maturata, Sumatera Selatan.
Kabag Ops Polres Muratara, Kompol Hermansyah meminta para pekerja untuk tak termakan emosi dan kooperatif dalam mengusut tuntas kasus ini.
"Kami minta bapak dan ibu jangan emosi, kami paham bagaimana perasaan bapak ibu, karena uang itu hasil kerja, hasil jerih payah bapak ibu sekalian," ujar Hermansyah.
Menariknya, saat digerebek pihak kepolisian Polres Maturata ke rumah tersangka di Desa Pantai, Kecamatan Rupit, RK tak ditemukan sama sekali.
Tak ada jejak-jejak yang ditinggalkan RK di rumah yang ia tempati bersama anak istri dan orang tuanya sebelum kabur.
Polisi pun makin dibuat kewalahan saat orang tua dan istri RK tak mengetahui dimana keberadaan tersangka.
"Rumahnya sudah kita gerebek, sudah kita geledah, tapi dia (RK) tidak ada," kata Kapolsek Rupit, AKP Bakri Redi kepada Tribunsumsel.com, Kamis (12/12/2019).
Saat rumahnya didatangi dan digeledah sejumlah anggota polisi, orang tua RK pun sempat takut dan panik.