Sayangnya, momen bahagia itu berubah seketika saat Ji memutuskan untuk menghubungi ayahnya melalui telepon mengenai mobil yang ia inginkan tersebut.
Staf dealer mengaku tak mendengar jelas apa yang ayah dan anak itu bicarakan di sambungan telepon.
Namun, terang staf dealer, Ji mengamuk setelah menutup teleponnya.
Kemudian Ji mengambil sepasang kunci mobil dan membuat goresan panjang dan dalam di bagian belakang mobil yang sangat diinginkannya itu.
Hingga akhirnya seseorang datang dan menghentikan aksinya.
Seorang salesman di dealer tersebut lalu menghubungi pihak kepolisian setlah melihat tingkah Ji.
Pihak kepolisian kemudian mengecek CCTV dan memastikan perbuatan Ji tersebut.
Menurut pengakuan Ji, ayahnya tidak akan membelikan mobil BMW tersebut untuknya.
Jadi, ia memutuskan untuk menggoresnya agar orang tuanya tak memiliki pilihan lain selain membayar mobil itu untuknya.