Melansir Tribun Jogja, sekali panen, setiap kotak yang ia miliki bisa menghasilkan 3-5 kilogram madu dengan kualitas terbaik.
Harga jual madu hasil budidaya Purwanto pun tak main-main, per kilogramnya bisa dijual dengan harga Rp 600 ribu.
Dalam sebulan, Purwanto bisa meraup omzet hingga nyaris satu miliar rupiah sekali panen.
Saking bagusnya kualitas madu hasil budidayanya ini, tak ada satu pembeli pun yang menawar patokan harga jualnya.
"Madu di hutan Wanagama tak perlu ditawar. Dari orang mana-mana itu yang beli. Mereka sudah tahu kualitas, rasa, dan keasliannya," ucap Purwanto.
Temuannya tentang pohon Akasia yang menjadi sumber makanan lebah direspons serius oleh pihak UGM.
Pihak UGM bahkan menyebarkan informasi terkait madu budidaya Purwanto ini ke berbagai negar di Asia hingga Eropa.
Bahkan, negara China waktu itu menganggap madu yang dihasilkan dari hutan Wanagama hasil tangan dingin Purwanto merupakan yang terbaik di Asia.
Kualitas madu hasil budidaya Purwanto ini pun mendunia.
Atas kegigihan itu, dirinya dijuluki 'profesor' meski hanya lulusan SD.