Sosok.ID - Menjaga anak balita agar tak mengalami hal yang membuatnya terluka adalah tugas dari keluarga.
Baik dari orang tua maupun kerabat dekat dari balita tersebut, sebab seorang anak balita terkadang dalam masa pertumbuhannya bisa menjadi pribadi yang aktif maupun sebaliknya.
Namun bagaimana jika anak tersebut justru merasa tak aman ketika berada di dekat keluarganya? Hal itu akan menimbulkan pertanyaan yang lebih.
Bahkan jika seorang anak merasa takut yang berlebih ia akan membawa ketakutan tersebut kedalam mimpi atau mengigau.
Hal tersebut dialami oleh seorang anak perempuan yang belum genap berusia lima tahun asla Surabaya, Jawa Timur.
Bocah berusia empat tahun di Surabaya sedang dalam penanganan tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Dilansir dari Surya.co.id, bahkan pada hari Jumat (29/11/19) malam tim dokter masih memantau keadaan bocil tersebut.
JA awalnya dibawa ke rumah sakit oleh kedua orang tuanya karena alami demam tinggi.
Kedua orang tuanya mengatakan bahwa penyebab dari kondisi tubuh anaknya seperti itu karena keracunan obat.
Namun tim dokter yang menangani JA melihat temuan yang berbeda dengan keterangan kedua orang tua.
Mencurigai ada kejanggalan atas kondisi bocah perempuan yang baru berusia empat tahun tersebut, tim dokter memutuskan memanggil pihak berwenang.
Hal tesebut berkaitan dengan penemuan dari tubuh bocah perempuan berinisial JA tersebut berbeda dengan keterangan kedua orang tuanya.
"Faktanya,kata dokter tidak ada keracunan obat. Yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, bagian intim, punggung dan tangannya," kata Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, Sabtu (30/11/2019), dikutip dari Surya.co.id.
Orang tuanya mengatakan JA keracunan obat, namun tim dokter justru menemukan luka lebam disekujur tubuh bocah malang tersebut.
Bagian mata, punggung dan tangan JA penuh bekas luka kata dokter.
Yang lebih mengerikan tim dokter juga menemukan luka pada bagian intim bocah perempuan tersebut.
Namun anehnya, kedua orang tuanya justru ingin membawa pulang JA setelah mengetahui anaknya bukan keracunan obat tapi terdapat luka lebam.
Oleh temuan tersebut menjadi alasan tim dokter memanggil polisi untuk datang ke Rumah Sakit.
Bahkan, pihak kepolisian telah menerbitkan laporan polisi model A adar bocah perempuan tersebut tetap mendapat perawatan dari Rumah Sakit.
Selain itu agar kedua orang tuanya tidak bisa membawa pulang anaknya selam perawatan dan proses penyelidikan.
"Sudah kami terbitkan laporan polisi model A," kata Oloan, dikutip dari Surya.co.id.
Dari keterangan yang didapat kepolisian, ternyata Bocah berinisial JA tersebut sering mengigau saat sedang tidur atau demam tinggi.
JA mengigau dengan meminta ampunan dari seorang kerabat seperti sedang dipukuli.
"Korban ini sempat mengigau "Ampun Budhe" beberapa kali. Menurut dokter demam juga tinggi," lanjutnya, dikutip dari Surya.co.id.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan penganiayaan anak di bawah umur itu. (*)