"Saya mengalami kelelahan otot dan mual juga.
Rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh makanan yang saya konsumsi, terutama yang mengandung banyak air seperti buah dan sayur.

Ruam di tubuh Tessa akibat keringat dan air matanya sendiri.
Bahkan air minum dapat menyebabkan lidah saya terluka," akunya.
Tessa didiagnosis ibunya, yang juga seorang dokter, menderita penyakit langka ini sejak ia berusia 10 tahun.
Namun, tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali saat Tessa menginjak usia 8 tahun.
Saat itu, setelah Tessa mandi, tiba-tiba muncul ruam di tubuhnya.
Semula orang tua Tessa mengira dirinya alergi terhadap sabun dan sampo yang ia gunakan.
"Saya benar-benar beruntung karena ibuku adalah seorang dokter keluarga, jadi, ketika aku terus mengalami ruam ini, tebakan pertamanya adalah aku memiliki alergi tehadap sabun dan sampo," ujar Tessa.
"Mengingat hal ini, kami pun mencoba satu per satu produk sabun dan sampo yang tidak akan menimbulkan rekasi alergi padaku," terangnya.