Dr Jacob Rajesh, psikolog Arujunah, membuat laporan yang menceritakan keadaan kliennya.
Dalam laporannya itu, disebutkan bahwa Arujunah menderita adjustment disorder dengan depressed mood.
Baca Juga: Awalnya Diajak Beli Batagor, Perempuan Muda Malah Digauli Kenalannya Sebanyak 2 Kali di Dalam Mobil
Semenatra Dr Kent Ung mendiagnosis Rahman dengan attention deficit hyperactivity disorder, hypnotic use disorder dan intermittent explosive disorder.
Saat ini, kasus tersebut masih disidangkan di Pengadilan Tinggi Singapura.
Pada hari pertama persidangan, pengadilan mendengarkan bagaimana bocah lima tahun itu dikurung di sebuah kandang kucing.
Tak hanya dikurunng, bocah malang itu juga disiksa menggunakan tang dan sendok yang dipanaskan.
Hal itu dialami bocah yang tak disebutkan namanya itu selama berbulan-bulan hingga akhirnya ia meregang nyawa.
Adapun kematiannya disebabkan oleh pukulan di bagian kepalanya.
Selain itu, kata jaksa penuntut, air mendidih bersuhu 92 derajat celsius yang disiramkan ke punggung hingga betisnya, juga menjadi penyebab dari kematiannya.
Foto-foto dari bagian tubuh bocah itu yang mengalami cedera juga ditampilkan dalam persidangan.