"Sebenarnya itu hanya latihan biasa gak ada kaitannya apa-apa," ujar Jumbadi kepada Tribun Solo, Selasa (26/11/2019).
Jumbadi juga menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dan balas dendam dalam insiden ini.
"Ini sebenarnya latihan biasa tidak ada unsur apa-apa, unsur dendam atau kesengajaan atau apapun tidak ada," tegas Jumbadi.
"Tendangan perut itu biasa, kalau tendangan perut hanya untuk menguatkan (bagian) perut, bukan tendangan disengaja dengan kekuatan si penendang," jelasnya.
Jumbadi menyebutkan bahwa FAS sudah diperkenankan melatih karena ia telah disahkan menjadi warga PSHT sejak bulan September 2019 lalu.
"Yang melatih sebenarnya kalau di SH Terate, kalau sudah menjadi pendekar atau disahkan menjadi warga sebenarnya sudah (boleh)," terang Jumbadi.
"Yang melatih diwisuda tahun ini bulan suro kemarin, bulan September itu," imbuhnya.
Jumbadi juga memastikan bahwa FAS telah mendapat sejumlah pembekalan sebelum diperkenankan melatih anggota lainnya.
"Sebelumnya sudah mendapat pembekalan-pembekalan secara teori, cara melatih, cara mendidiknya, semua sudah dikasihkan," pungkasnya.