Follow Us

Tiba-tiba Dipukuli Wali Murid Hingga Kepala Bengkak, Guru Honorer Ini Sampai Tak Berani Masuk ke Sekolah Lagi karena Alami Trauma

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 24 November 2019 | 09:45
Rahmah, guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum wali murid di sekolah itu.
FOR SERAMBINEWS.COM

Rahmah, guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum wali murid di sekolah itu.

Bahkan mereka rela hidup menderita demi bisa mengajar anak-anak yang akan menjadi masa depan bangsa.

Seperti Nining Suryani (44) yang pada Juli 2019 lalu menjadi perhatian publik karena ia rela tinggal di toilet sekolah tempat ia mencari nafkah.

Baca Juga: Singgung Soal Penggelapan Dana BOS Hingga Muridnya Terpaksa Belajar Tanpa Meja, Guru di Papua Nekat Kirim Surat untuk Mendikbud, Ini Penyebabnya!

Kemudian ada Maria Marseli dari NTT yang rela mengajar walaupun ia hanya dibayar sebesar Rp 75 per enam bulannya.

Tak hanya bergaji rendah, terkadang mereka juga harus berhadapan dengan wali murid yang tak terima dengan perlakuan para guru honorer terhadap anak-anak mereka.

Seperti yang menimpa Rahmah (35) ini.

Wanita yang menjadi guru honorer di SDN Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh ini dikabarkan menjadi korban penganiayaan oleh seorang wali murid.

Baca Juga: Cerita Guru Honorer yang Tinggal di Toilet Sekolah, Bekas WC Jadi Tempat Memasak

Melansir dari Serambi News, insiden penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (20/11/2019) lalu.

Namun, insiden tersebut baru menjadi heboh pada Sabtu (23/11/2019) karena banyak masyarakat yang mengecam aksi tersebut.

Ditambah lagi kasus ini terjadi menjelang Hari Guru Nasional 2019.

Menurut keterangan Rahmah, yang masih syok sejak kejadian tersebut, ia hanya mengingat beberapa pemukulan yang dilayangkan padanya.

Source : tribunnews, Serambi News

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest