Sontak, kejadian ini langsung mengundang reaksi publik Tanah Air.
Pihak Kemenpora RI bahkan sampai melayangkan nota protes kepada pemerintahan Malaysia.
Melansir Kompas.com, dalam nota tertanggal 22 November 2019 bernomor 11.22.12/SET/XI/2019 itu, Kemenpora menyayangkan insiden pengeroyokan tersebut bisa terjadi.
Sebab hal tersebut rupanya bertentangan dengan esensi permohonan maaf dan perjanjian damai yang diajukan oleh mantan Menpora, Imam Nahrawi pada tanggal 6 September 2019 lalu.
Melalui nota tertanggal 22 November 2019 itu, Kemenpora RI mendesak pemerintah Malaysia untuk menyampaikan permohonan maaf secepatnya, serupa dengan yang dilakukan mantan menpora Imam Nahrawi pada insiden di Stadin GBK pada 5 September 2019 lalu.
Namun seolah tutup mata tutup telinga, Menpora Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman justru sebut video pengeroyokan suporter Indonesia yang beredar adalah hoaks.
Tak ada satu pun kata maaf yang keluar, Menpora Malaysia justru minta masyarakat di Tanah Air jangan terlalu mudah percaya pada video hoaks.
Pernyataan ini pun ia sampaikan melalui akun Instagramnya @syedsaddiq pada Jumat (22/11/2019).
Dalam video tersebut Menpora Malaysia menegaskan bahwa video pengeroyokan yang beredar adalah hoaks dan fitnah.