Hal tersebut, lanjutnya, tidak akan membuat pelaku teror jera sampai kapan pun.
Kecuali, ideologi mereka dipatahkan.
"Mematahkan paham idelogi mereka dengan ideologi juga. Bukan dengan proses hukum yang tidak membuat mereka jera sampai kapanpun," jelas Sofyan.
Sofyan juga berani memastikan bahwa RMN adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Menurutnya, kelompok tersebut lebih masif melakukan aksi teror dibandingkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan bahwa kelompok JAD memang biasa menyerang kepolisian karena menurut mereka aparat adalah bagian dari thogut.
"Kalau pola yang dilakukan sudah pasti ini kelompok JAD. Kenapa polisi yang dijadikan sasaran, karena pemahaman mereka Polisi adalah bagian thogut," Sofyan menjelaskan.
Diberitakan sebelumnya, RMN yang menggunakan atribut ojol menerobos ke Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi tadi sekitar pukul 08.45 WIB.
Baca Juga: Sama-sama Berpaham Radikal, ISIS dan Al Qaeda Ternyata Saling Bermusuhan untuk Memperebutkan Wilayah
RMN masuk ke dalam dan tak lama kemudian meledakkan diri di dekat kantin Mapolrestabes Medan.