"Terakhir ketemu sebelum dia menikah tahun 2018. Biasalah, dia seperti anak lainnya. Gabung dengan sebaya dan aktif di masjid. Kalau ada kegiatan Isra Miraj dan Maulid dia ikut serta," sambung dia.
Selama ini, ia mengenal RMN sebagai seorang tukang ojek online.
"Dia kalau enggak salah ada empat bersaudara. Dia dulu sempat di Aceh. Waktu kecil dia Aceh dan sudah besar pindah balik lagi ke sini setelah tsunami," tutur dia
Poetra menjelaskan bahwa RMN pindah ke Marelan sejak ia menikah sejak setahun yang lalu.
Ia pun mengaku kaget mendengar kabar RMN menjadi pelaku bom bunuh diri.
"Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak di sini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," terang Poetra.
Sementara itu, Kepling IV, Nardi (59) yang mengaku pernah mengenal RMN turut membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut adalah warga setempat.
"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi ke sini," terang Nardi.
Menurut keterangannya, selain menjadi pengemdi ojol, RMN juga mencari nafkah tambahan dengan berjualan bakso bakar.