Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Beranjak 27 Tahun, Wanita Cantik Ini Diangkat Jadi Rektor, dari Satu Almamater dengan Nadiem Hingga Idolakan Sri Mulyani, Canangkan Lulus Tanpa Skripsi!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 08 November 2019 | 10:10
Baru Beranjak 27 Tahun, Wanita Cantik Ini Diangkat Jadi Rektor, Dari Satu Almamater Dengan Nadiem Hingga Idolakan Sri Mulyani, Canangkan Lulus Tanpa Skripsi!
Kolase Instagram santosorisa

Baru Beranjak 27 Tahun, Wanita Cantik Ini Diangkat Jadi Rektor, Dari Satu Almamater Dengan Nadiem Hingga Idolakan Sri Mulyani, Canangkan Lulus Tanpa Skripsi!

"Salah satunya mungkin Ibu Sri Mulyani yang menurut saya sudah bisa benar-benar diakui oleh dunia. Dia waktu di World Bank, lalu dia balik lagi menjadi menteri kita," katanya.

"Sebagai wanita yang berkarier, punya keluarga dan benar-benar bisa membuktikan bahwa dia bisa berkontribusi untuk bangsa,” sambungnya.

Dilansir dari Kompas.com, saat disinggung mengenai kebijakan apa yang akan diambil setelah diangkat menjadi rektor.

Risa mencanangkan mahasiswa lulus bisa tanpa harus mengerjakan tugas akhir skripsi.

Baca Juga: Berpose di Dekat Air Terjun, Foto Betrand Peto Jadi Perbincangan Gegara Ada Penampakan Tangan Misterius, Wirang Birawa : Itu Makhluk Dimensi Lain

"Mungkin salah satu yang ingin saya terapkan (dari Harvard University) adalah, untuk tugas akhirnya, gimana caranya supaya kita ini lebih membantu mahasiswa untuk siap di dunia kerja. Jadi mereka ini bisa memilih, apakah mau skripsi atau mau bekerja di luar dan membuat project akhir,” katanya.

Tapi untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang magister dan ingin menjadi akademisi, tugas akhirnya tetap skripsi. “

Kalau mereka ingin lanjut S2, mau jadi akademisi, dosen tentunya tetap harus bikin skripsi,” ungkapnya.

Risa memiliki cara tersendiri untuk menerapkan kebijakannya itu meski struktur di bawahnya adalah orang-orang yang lebih tua darinya.

Risa meyakini, komunikasi yang tepat dalam menyampaikan ide akan menjadi cara yang efektif dalam menjalankan segala kebijakannya.

Baca Juga: Karena Jenazah Berjubel, Rumah Duka Ini Jejalkan Tiga Sampai Empat Mayat dalam Satu Tungku Pembakaran Kremasi, yang Terjadi Kemudian Sungguh Memuakkan

"Yang penting itu kreativitas, lalu berani mengambil keputusan juga berani mengutarakan ide. Misalnya ada sesuatu yang ingin saya inisiasi itu berani untuk menyuarakan itu. Karena mau tidak mau kita harus proaktif jika ingin berbuat sesuatu dan memberikan dampak yang positif,” ungkapnya.

Source :Kompas.com Tribunnewsmaker.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x