Keluarga diberitahu empat bulan setelah kematian Kayla akibat diperkosa berulang kali oleh Baghdadi.
Jasadnya bahkan masih belum ditemukan.
Ayahnya, Carl Mueller mengatakan pada KPHO -TV bahwa berita kematian pemimpin ISIS membuatanya sangat terkejut.
"Tentu saja kabar itu sangat mengejutkan," ujarnya.
"Satu menit Anda duduk di sini menonton film, dan menit berikutnya Anda mendapat kabar bahwa pria yang memperkosa dan mungkin membunuh putrimu telah terbunuh," jelasnya.
Sementara itu, Marsha mengatakan kepada CNN bahwa kabar tersebut telah memebrinya harapan.
Akhirnya mereka mendapatkan beberapa jawaban tentang kematian putrinya dan membawanya pulang.
"Karena satu persen kemungkinan itu, bagaimana Anda bisa menyerah untuk membawanya (Kayla) pulang?" ujarnya.
"Kami ingin Kayla pulang, dan saya tahu itu terdengar seperti hal yang mustahil, tetapi setelah apa yang kami lalui, hal-hal yang muncul dan terjadi, saya yakin kami mungkin akan menemukannya," tambahnya.
"Kami merasa, inilah saatnya. Dia terbunuh, beberapa letnannya telah ditangkap dan siapa lagi yang tahu apa yang terjadi pada Kayla kecuali orang-orang terdekatnya? Seseorang, dan mungkin salah satu dari orang-orang yang tertangkap kemarin tahu apa yang terjadi dan tahu siapa yang membunuhnya," tambah Carl.