Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Krisis Selat Sunda, Saat Armada Kapal Induk Inggris Ngacir Lantaran Jadi Target Serangan Angkatan Perang Indonesia

Seto Ajinugroho - Senin, 14 Oktober 2019 | 11:45
Krisis Selat Sunda, Saat Armada Kapal Induk Inggris Ngacir Lantaran Jadi Target Serangan Angkatan Perang Indonesia (ilustrasi)
MC2 William Pittman/US Navy

Krisis Selat Sunda, Saat Armada Kapal Induk Inggris Ngacir Lantaran Jadi Target Serangan Angkatan Perang Indonesia (ilustrasi)

Sosok.ID - Dalam sejarahnya, Inggris tak pernah semalu saat peristiwa 10 November 1945.

Bayangkan saja, kesatuan militer mereka hampir musnah di tangan Arek-arek Suroboyo.

Padahal tentara yang dikirim ke Surabaya ialah pemenang pertempuran di El Alamien melawan Korps Afrika Erwin Rommel yang kesohor itu.

Dikutip dari Naval Power and Expeditionary Wars dan Wikipedia, usai ribut-ribut di Surabaya tersebut, Royal Navy Inggris masih sempat menantang angkatan perang Indonesia di Selat Sunda.

Baca Juga: Rekan Kerja di Kabinet Jadi Sasaran Penusukan, Luhut Angkat Bicara: Di Amerika Itu Kan Setiap Tiga Bulan Kejadian

Penyebabnya tak lain lantaran digelorakannya Dwikora pada 3 Mei 1963 oleh Soekarno dan penyusupan para gerilyawan Indonesia ke Kalimantan Utara saat itu merupakan sinyalemen perang bagi Inggris.

Tak mau tinggal diam, pada 27 Agustus 1964 Inggris lantas melakukan 'Show of Force' dengan melayarkan kapal Induk HMS Victorious yang dikawal dua kapal destroyer dari Singapura menuju Australia melewati selat sunda tanpa izin.

Aksi ini lantas membuat Menlu RI saat itu, Soebandrio mencak-mencak marah karena aksi 'Slonong Boy' tak permisi armada Inggris di selat sunda.

Pihak Indonesia juga menilai hal ini sebagai aksi pancingan agar pihak AURI atau ALRI menyerang armada Inggris dan menjadi alasan Inggris untuk berperang dengan Indonesia, persis seperti insiden Teluk Tonkin Vietnam.

Baca Juga: Tanpa Alasan yang Jelas, Bayi Malang Ini Dibakar Hidup-hidup oleh Kakek-Neneknya Usai Dititipkan sang Ibu

Lantas pada tanggal 2 September 1964, Soebandrio memberikan ultimatum keras ke armada Inggris pimpinan HMS Victorious jangan coba-coba lagi lewat selat sunda saat perjalanan kembali ke Singapura atau akan tanggung konsekuensinya.

Ucapan Soebandrio bukan isapan jempol belaka, setelah pernyataan keras itu dilontarkan, armada Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) langsung menggelar latihan militer skala besar di Selat Sunda untuk menunjukkan seriusnya ultimatum tersebut.

Source : Naval Power and Expeditionary Wars

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x