Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Habisi Temen Dekat Hingga Dikubur dengan Cara Dicor, Pelaku Gunakan Cairan yang Sering Demi Lumpuhkan Korban, Benda Itu Ternyata Dijual di Toko-toko Klontong!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 26 Oktober 2019 | 09:55
Habisi Temen Dekat Hingga Dikubur Dengan Cara DiCor, Pelaku Gunakan Cairan yang Sering Demi Lumpuhkan Korban, Benda Itu Ternyata Dijual di Toko-toko Klontong!
Kolase Kompas.com

Habisi Temen Dekat Hingga Dikubur Dengan Cara DiCor, Pelaku Gunakan Cairan yang Sering Demi Lumpuhkan Korban, Benda Itu Ternyata Dijual di Toko-toko Klontong!

Yudi pun kebingungan bagaimana bisa mengembalikan uang tersebut, dan akhirnya pelaku meminta saran dari pelaku lainnya yang juga paman Yudi.

Aci, paman Yudi yang juga menjadi pelaku pengecoran jenazah tersebut memberi saran kepada Yudi untuk membunu Aprianita.

Ilyas (26) salah satu pelaku pembunuhan Aprianita(50) ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Jumat (25/10/2019).Korban sebelumnya ditemukan tewas dicor di kawasan TPU Kandang Kawat Palembang.
(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

Ilyas (26) salah satu pelaku pembunuhan Aprianita(50) ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Jumat (25/10/2019).Korban sebelumnya ditemukan tewas dicor di kawasan TPU Kandang Kawat Palembang.

Di tengah jalan, Yudi membeli minuman dan obat tetes mata dan mencampurnya, Ia kemudian meletakkannya di dasboard mobil.

Yudi pun sampai di rumah Aprianita, saat teman dekatnya itu masuk ke dalam mobi, Yudi menawarkan minuman yang telah ia campur dengan obat tetes mata.

Aprianita pun menenggak minuman tersebut dan langsung lemas tak berdaya.

Yudi membiarkan Aprianita yang masih hidup daalm kondisi lemas di dalam mobilnya.

Ia pun kemudian menjemput sang paman, Aci yan ternyata Aci mengajak rekannya.

Baca Juga: Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya, 2019 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia

Mereka kemudian menjerat Aprianita dari tempat duduk bagian belakang hingga meregang nyawa.

PNS Kementerian PU tersebut tewas di tangan tiga tersangka.

"Saya tidak ada pilihan. Mereka memaksa saya,"ujar Yudi dikutip dari Kompas.com. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x