Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya, 2019 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia

Seto Ajinugroho - Jumat, 25 Oktober 2019 | 18:17
Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya, 2019 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia
Brain Worship

Ternyata Sudah Diprediksi Sebelumnya, 2019 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia

Sosok.ID - Belakangan ini cuaca panas melanda Indonesia.

Suhu diluar ruangan bahkan bisa mencapai puluhan celcius.

Tentu hal ini membuat masyarakat Indonesia sedikit mengeluhkan cuaca panas tersebut.

Peristiwa El Nino kemungkinan sedang berlangsung, meningkatkan cuaca ekstrem yang diperburuk oleh perubahan iklim. Dan menurut para ilmuwan, 2019 akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah manusia.

Baca Juga: Jadi Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo Rupanya Bukan Orang Sembarangan

Berdasarkan data dari Climate Predicition Center di National Oceanic and Atmospheric Administration, 80% El Nino penuh telah dimulai dan akan berlangsung setidaknya hingga akhir Februari 2019.

Tidak hanya itu, studi yang dipublikasikan pada jurnal Geophysical Research Letters menyatakan bahwa dampak El Nino semakin memburuk di beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim. Dampaknya pun akan semakin parah apabila suhu Bumi terus meningkat.

"Dengan El Nino, sangat mungkin 2019 menjadi tahun terpanas," ujar Samantha Stevenson, ilmuwan iklim di University of California, Santa Barbara.

Tahun-tahun terpanas di Bumi telah terjadi dalam empat tahun terakhir, yaitu 2015-2018. Dipicu oleh peningkatan emisi karbon dioksida yang memerangkap panas dan telah melebihi rekor.

Iklim Bumi lebih hangat dari rata-rata abad ke-20 selama 406 bulan terakhir. Artinya, tidak ada orang di bawah usia 32 tahun yang pernah mengalami dingin seperti di masa tersebut.

Baca Juga: Kisah Suami Istri Kanibal, Gunakan Kepala Manusia untuk Makan Malam

"Pemanasan yang meningkat akan memengaruhi kesehatan manusia, serta akses ke makanan dan air tawar. Itu juga bisa menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan, merusak kehidupan terumbu karang dan makhluk laut," kata Elena Manaenkova, Sekretaris Jenderal World Meteorological Organization (WMO).

Halaman Selanjutnya

Bahaya panas

Source : intisari

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x