"Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," tutur Risma.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengakui bahwa dirinya mendapat tawaran untuk menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Nama Risma diusulkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ketua Bidang Politik dan Kemananan PDIP Puan Maharani sebagai salah satu menteri dari PDIP.
Namun, tawaran itu ditolak oleh Risma karena masih ingin fokus dengan tugasnya sebagai kepala daerah.
Penolakan itu juga pernah disampaikan Risma kepada Presiden Jokowi saat bertemu di Jakarta.
Risma mengatakan bahwa tawaran untuk menjadi menteri ini bukanlah yang pertama kalinya diterima olehnya.
Periode sebelumnya, Risma mengaku telah menolak tawaran serupa.
"Iya sebelumnya iya, Ibu nawari," kata Risma, seperti dikutip dari Tribun Jatim pada Selasa (23/10/2019).
Selain menteri, Megawati sudah sering menawarkan berbagai jabatan pada Risma yang tidak disebutkan secara spesifik.
Tetapi, semuanya berakhir dengan penolakan darinya.