Biasanya, tetangga maupun kerabat mengirim makanan kepada kedua nenek buta tersebut saat Simah sedang sakit, lantaran tidak ada makanan yang tersedia untuk dikonsumsi.
"Memang yang sering sakit-sakitan itu Mbah Siti, kalau Mbah Simah yang sakit ya susah nggak ada yang masak, makanya kami kebanyakan kirimi makanan saat Mbah Simah sakit," beber salah seorang tetangga yang lain, Rika (32).
Tempat tinggal tidak layak
Rumah Siti dan Simah yang ditempati saat ini merupakan peninggalan orang tua.
Rumah berdinding papan dengan tatanan kuno, dan sebenarnya terlihat cukup tidak layak untuk ditempati.
"Kadang kalau hujan juga masih kebanjiran. Meski sekarang lantai sudah diplester (dicor), kalau hujan deras ya tetap ngembes (kebanjiran tapi nggak parah seperti sebelumnya)," ujar salah seorang tetangga, Rika.
Di samping rumah berukuran sekitar 10x12 meter persegi tersebut, sebenarnya terdapat sebidang tanah kosong.
Tanah tersebut, dahulunya merupakan milik Siti dan Simah.
"Tapi sudah lama kami jual. Dulu saat dibeli katanya mau dibuat mushalla, makanya saya mau jual, tapi sampai sekarang kok tidak dibangun-bangun mushallanya," ucap Simah.