Rupanya, serangan Syahril tak berhenti di situ saja.
Sebab, kali ini, giliran Fitri Andriana yang beraksi dan kembali menyasar Wiranto.
Namun, srangan itu berhasil dihalau oleh Daryanto.
Walaupun dirinya ikut terkena imbas berupa luka sabetan di kedua lengan, dada, dan yang paling parah di bagian punggungnya.
Akibat luka sabetan yang cukup parah itu, Daryanto harus menjalani jahitan di kulitnya.
Daryanto mengaku tidak melihat pisau yang dibawa oleh Fitri karena senjata tajam itu dibalut dengan kain hitam.
"Setelah itu, saya membalikan punggung, saya ditusuk dari belakang, nah saya ditusuk, saya berbalik arah akhirnya yang menyerang saya berpakaian jilbab menyerang saya, saya tidak tahu, karena pisaunya itu tertutup dengan kain hitam," kata Daryanto.
"Nah, dia menghantam lengan kiri, tiba-tiba robek baju saya, ini apa sih nih ibu-ibu, saya sepak (tendang), dia jatuh masih nuding-nuding, akhirnya dikerumuni massa, di situ ada aparat intel," sambungnya.
Kemudian, polisi segera menangani kedua pasutri itu dan Daryanto menyadari bahwa darahnya telah mengucur.