Kepanikan malah membuat adik Nasution tak sengaja membuka pintu di mana langsung disambut tembakan oleh Tjakrabirawa.
"Langsung, (pasukan Cakrabirawa) menembak adik saya. Jaraknya segini (sambil menunjuk diorama tempat ditembaknya Ade Irma dalam jarak dekat)," katanya.
Tangan adik Nasution juga tertembak dan peluru tersebut sampai menembus ke Ade Irma.
"Adik saya ditembak, peluru masuk ke tangan tante saya, dan menembus ke badan adik saya," ujarnya.
Setelah tertembaknya Irma, bocah kecil tersebut kemudian digendong oleh ibunya.
Baca Juga: Belum Genap 7 Hari Suaminya Meninggal, Janda 2 Anak Kepergok Simpan Bujang di Rumah
Piyama tidur Ade Irma sudah bersimbah darah dan tercecer di mana-mana.
Ada tiga buah peluru bersarang di badan Ade Irma.
Hendrianti yang kala itu masih berusia 13 tahun juga ketakutan.
Ia bahkan nekat melompat dari jendela yang tingginya 2 meter untuk menyelamatkan diri.
"Sampai tulang kaki saya patah yang saya rasakan sakitnya sampai sekarang, paha kaki saya yang kanan penuh dengan pen penyambung tulang," ucapnya.
Hendrianti kemudian berjalan terpincang-pincang menuju ke kamar ajudan Nasution, Lettu Czi Pierre Tendean.