Namun karena cuaca Bandung cukup cerah malam itu, Habibie pun lantas mengajak Ainun berjalan kaki.
"Saya ajak Ainun berjalan kaki dari rumah di Jalan Rangga Malela ke Kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sekarang ITB, melewati bekas sekolah kami di Jalan Dago dan kembali ke Rangga Malela," tutur Habibie dalam bukunya berjudul Habibie dan Ainun (2010).
Dalam perjalanan santai mereka tersebut, Habibie tiba-tiba saja memutuskan untuk memperjelas perasaannya kepada Ainun.
"Ainun, maafkan sebelumnya, jikalau saya mengajukan pertanyaan yang mungkin dapat menyinggung perasaanmu.
Saya tidak bermaksud mengganggu rencana masa depanmu. Apakah Ainun sudah memiliki kawan dekat?" tanya Habibie saat itu dengan perlahan.
Ainun yang mendengar pertanyaan itu dari mulut Habibie sempat terdiam.
Tak mendapat jawaban dari Ainun, Habibie pun mengulang pertanyaannya.
Kali ini, Habibie tampak menekankan dalam kalimatnya soal pentingnya ketulusan mengemukakan isi hati apa adanya.
Lagi-lagi Ainun terdiam dan belum memberikan jawaban.
Hingga akhirnya, Ainun menghentikan langkahnya dan menatap mata Habibie dalam-dalam dalam keheningan.