Sosok.ID - Gede Agus Wardika (10) harus berpeluh dan mengejar waktu demi sampai sekolahnya.
Siswa Asal Banjar Madya tersebut harus rela berjalan kaki ke sekolah atau naik sampan melintasi Danau Batur.
Sebab tidak ada akses jalan yang bisa dilintasi kendaraan bermotor bahkan sepeda motor dari Banjar Madya menuju Banjar Terunyan tempat sekolahnya berada.
Apabila berjalan ia harus memutar lewat Karangasem dengan berjalan kaki.
Namun siswa berusia 10 tahun tersebut lebih memilih untuk menyebrangi Danau Batur demi mempersingkat waktu perjalanannya supaya sampai sekolah tepat waktu.
Setiap pagi Agus harus bergegas memakai seragam sekolah dan mengambil tas berisi buku pelajaran dan secepatnya menuju ke tepian danau.
Ia melempar tali tambatan sampan dan melompat masuk ke sampan kecilnya untuk menuju ke seberang danau tersebut.
Dilansir dari Bali.Tribunnews.com(5/9/19), anak pertama dari pasangan Putu Wardana dan Ni Nengah Sudiani ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Terunyan.
Baca Juga: Apriyansyah, Napi di Lampung yang Diikat Oknum Sipir di Pohon Palem, Ternyata Penyebabnya Sepele
Setiap hari ia harus mempertaruhkan nyawa dengan melintasi Danau Batur hanya menggunakan sampan kecil tanpa menggunakan pelampung.
Keinginannya hanya satu, ingin menuntut ilmu dengan pergi kesekolah tepat waktu apapun halangannya.