Lokasi tempat tinggal Agus, Pondok Waru berada di belakang Setra Adat yang menjadi objek wisata andalan Desa Terunyan.
“Di pondokan Waru itu hanya terdapat lima KK (kepala keluarga). Sedangkan siswa kami yang bermukim di tempat tersebut, hanya dua orang yakni Agus dan Ervan. Kalau Agus bawa sampan sendiri, sedangkan Ervan diantar dan ditunggui ayahnya sampai pulang,” ungkapnya, dilansir dari Tribun Bali.
Bahkan sang kepala sekolah beserta gurunya memaklumi Agus dan Ervan adiknya kerap terlambat datang ke sekolah.
Agus tergolong siswa berprestasi di sekolahnya, ia mendapatkan peringkat tiga besar saat kenaikan kelas II ke kelas III.
Baca Juga: Ini Sebabnya Australia Tak Akan Berani Intervensi Militer dan Ganggu Kedaulatan Indonesia Atas Papua
Dan mendapat peringkat pertama saat kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV.
Nyoman Siem berharap pemerintah memperhatikan nasib murid-muridnya tersebut.
Ia berharap pemeriintah dapat segera membangun akses jalan yang memadai untuk memudahkan siswa-siswi SDN 1 Terunyan untuk mendapatkan pendidikan dasar yang layak dan aman.
"Kami berharap pemerintah bangun akses jalan yang memadai untuk memudahkan siswa-siswi kami mendapatkan pendidikan dasar,” tandasnya. (*)