Saat berusia 13 bulan, anak itu sudah bisa berjalan dan berlari.
Dan di usianya yang ke empat, dia bahkan lebih kuat dan lebih tinggi dari Alison.
Tetapi, semua itu berubah ketika Parys memasuki bangku SMP.
Dia tidak lagi menjadi anak yang ceria dan penuh semangat.
Melainkan anak yang pemurung dan menjadi target pembulian karena keadaan ibunya.
Baca Juga: Pak Ondo, Sapaan Massa Aksi di Jayapura Untuk Mantan Legenda Persipura Saat Cegah Pengerusakan
Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan lebih banyak bermain internet.
Parys juga menjadi anak yang introvert dan cita-citanya hancur berantakan.
"Saya berjuang mati-matian untuk menyadarkannya," ujar Alison.
"Anda tahu anak Anda lebih baik daripada siapapun, tetapi, tentu saja, orang-orang tidak percaya padaku," tambahnya.
"Ibu seperti saya tidak seharusnya membuat anak 19 tahun menderita, bukan?