Semua itu dilakukannya untuk menghindari masalah kesehatan mentalnya.
Namun, hal itu justru membuat kondisinya semakin buruk.
Walaupun anaknya meninggal akibat overdosis narkoba, namun Alison tak mau anaknya dikenang sebagai 'pecandu narkoba'.
Sebab, obat-obatan terlarang itu adalah 'konsekuensi dari apa yang telah dilaluinya'.
Alison menceritakan bagaimana Parys memilih untuk menggunakan narkoba demi 'melarikan diri' dari trauma.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ia selama ini di-bully akibat memiliki seorang ibu yang 'cacat'.
Parys berubah, dari yang semula adalah anak yang percaya diri dan penuh semangat menjadi orang yang pemurung.
Bahkan, di usianya yang ke 13, Parys tak mau menghadiri acara malam bersama orang tua siswa.
Lantaran, respon yang diberikan oleh teman-temannya saat melihat dirinya datang bersama Alison.
"Kami adalah sebuah tontonan," ujar Alison mengutip The Sunday Times via Mirror.