Yang menjadi menarik adalah salah satu peraih mendali peak dalam ajang peneliti muda internasional tersebut, Shabrina Arinka.
Pasalnya, Arinka ternyata masih berhubungan darah dengan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid atau yang sering dikenal sebagai Gus Dur.
Arinka merupaka putri dari anak pertama Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh atau yang lebih dikenal dengan nama Alissa Wahid.
Kebenaran berita mengenai Shabrina Arinka adalah cucu dari Gus Dur ditegaskan oleh unggahan akun Instagram Yenny Wahid.
Dalam unggahannya tertulis "Congrat Dearest Arinka @constetallation @sabrinaarinka for your achievement. So proud of you. kiddo!", dikutip dari laman Instagram @yennywahid.
Arinka dan temannya dari Tumbuh High School Yogyakarta, Maria Angelita meraih medali perak bidang sosiologi lewat penelitian berjudul "Fake News And Election: Through The Lens of Millennials And Gen Z"
Penelitian ini membahas bagaimana generasi Milenial dan Gen Z melihat hubungan antara kabar bohong dan pemilu.
"Sebuah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia, mengingat separuh dari juara di atas masih duduk di bangku SMP, dan lomba tidak membedakan siswa SMP atau SMA," ujar Monika Raharti, Direktur Center for Young Scientists melalui rilis resminya, dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Namun hal lucu terjadi, ternyata akun instagram yang dicantumkan oleh Yenny Wahid yang ditujukan untuk keponakannya salah alamat.