Jokowi menuturkan, jangan sampai masyarakat, terutama pejabat daerah menularkan ujaran kebencian yang bisa berdampak pada ketersinggungan.
"Jangan sampai kita menyampaikan hal-hal yang menjadikan provinsi lain atau suku lain menjadi tersinggung gara-gara yang kita sampaikan. Hati-hati betul, terutama pejabat publik," tutur Jokowi.
Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, rupanya pernyataan Presiden Jokowi tentang penumpang gelap memicu pendapat pro kontra di antara masyarakat.
Salah satunya yang paling keras berbicara adalah Juru Bicara Front Rakyat Indonesia, West Papua, Surya Anta.
Dirinya memang tidak menapik adanya kemungkinan penumpang gelap dalam kerusuhan masyarakat di Papua seperti yang disebutkan oleh Jokowi.
Baca Juga: Gegara Kekurangan Lahan Pemakaman, 4 Negara Besar Ini Melarang Penduduknya Meninggal Dunia
Kendati demikian, Surya Anta menyesalkan reaksi Jokowi yang dinilainya justru malah mencari kambing hitam dalam masalah ini.
Menurut Surya Anta, seharusnya pemerintah mengusut para pelaku kasus dugaan persekusi dan rasisme yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya pada 16 Agustus 2019 lalu.
"Ya, mungkin itu (penumpang gelap) ada. Tetapi yang harus difokuskan oleh Jokowi adalah, kenapa ada tindakan rasialisme dari aparat?
Jokowi stop mencari kambing hitam," ujar Surya Anta saat ditemui awak media di Jakarta Pusat pada Kamis (22/8/2019).