Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketakutan Hingga Terbawa Mimpi, Seorang Siswi SMK di Bekasi Dikeroyok Oleh 3 Orang Karena Dianggap Pelakor

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 22 Agustus 2019 | 07:35
Ilustrasi bullying
biblestudytools.com

Ilustrasi bullying

Sosok.id - Seorang gadis berusia enam belas tahun yang baru saja menjadi siswi di Sekolah Menegah Kejuruan Teknologi Nasional, di Bekasi Timur dikeroyok oleh tiga orang yang lebih tua darinya.

GL (16) adalah salah satu siswi di SMK Teknologi Nasional yang baru-baru ini mengalami kejadian tak mengenakkan.

Ia dikeroyok oleh tiga orang yang usianya lebih dari dia.

GL dikeroyok oleh D, alumnus SMK tersebut berserta dengan P, rekan D, dan A, kakak kelas GL di SMK Teknologi Nasional.

Baca Juga: Kisah Jack, Seekor Kera yang Bekerja Sebagai Pengirim Sinyal di Stasiun Kereta Api, 9 Tahun Tak Pernah Melakukan Kesalahan

Pengeroyokan tersebut terjadi pada hari Rabu (14/8/19) lalu, di sebuah taman tak jauh dari kompleks sekolahnya.

D, menuduh GL (16) sebagai Pelakor "Perusak Rumah Tangga Orang", hingga akhirnya ia dikeroyok.

Kejadian pengeroyokan itu sudah dilaporkan ke polisi oleh Ali Sadikin, Ayah GL pada Selasa (20/8/19).

Alasan yang membuat GL dituduh sebagai pelakor adalah saat GL dihubungi oleh pasangan dari salah satu pelaku pengeroyokan, D, melalui Facebook.

Baca Juga: Sadis! Bocah Perempuan 2 Tahun Terancam Diamputasi Kakinya Akibat Dibakar Oleh Nenek Tiri

Cowok D awalnya menghubungi GL via Facebook untuk meminta nomor WhatsApp GL, namun permintaan tesebut ditolak oleh GL.

"Cowoknya D minta nomor WhatsApp saya di Facebook, tapi enggak saya kasih. Mungkin D cemburu itu," kata GL ditemui Kompas.com di kediamannya di bilangan Harapan Baru, Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019).

Atas kejadian itu yang diketahui oleh D, kemudian dia di tuntut akibat dianggap menjadi perusak hubungan D dengan pasangannya.

Ilustrasi ketakutan

Ilustrasi ketakutan

Alasan pengeroyokan yang lain adalah pelaku A, kakak kelas korban, merasa risih dengan penampilan GL yang dianggap berpenampilan rapi saat ke sekolah.

Bahkan setelah peristiwa pengeroyokan tersebut, GL masih diintimidasi oleh ketiga pelaku.

Seperti dua hari setelah pengeroyokan, GL yang hari sebelumnya tak berani datang kesekolah akhirnya memberanikan diri untuk berangkat sekolah karena ada acara menyabut 17 Agustus.

Di sekolah selama sehari GL masih dikuntit oleh A, salah satu pelaku yang juga kakak kelas korban.

Alasannya adalah supaya tidak memberitahukan aksi pengeroyokan itu kepada guru di sekolah.

Baca Juga: Tak Kalah dari Sang Anak, Ini Bukti Potret Kecantikan Ibunda Yuni Shara yang Tak Lekang Oleh Waktu

"Diikutin waktu masuk hari Jumat sama si A, kakak kelas. Diikutin saja begitu, mungkin biar enggak lapor guru," ujar GL, dikutip dari Kompas.com.

Hari Selasa (20/8/19), kemarin pelaku D masih mengintimidasi GL dengan memberondong pesan singkat menggunakan akun milik P, salah satu pelaku pengeroyokan.

"Kan masalah sudah selesai. Gue bisa juga ya nuntut lo karena lo udah hancurin rumah tangga gue. Mau lo apa? Mau damai apa gimana?" tulis D dalam chat yang ditunjukkan GL kepada wartawan di kediamannya, dikutip dari Kompas.com.

Akibat masih diteror oleh ketiga pelaku tersebut, menurut Ali Sadikin, ayah korban, GL mengalami trauma dan takut akan dikeroyok lagi.

Baca Juga: Bukan Cuma Indonesia, Palang Merah Internasional Juga Muak dengan OPM : Kelompok Penculik Itu, Sudah Kehilangan Kesempatannya Mendapat Bantuan

GL pun tak berani keluar rumah dan memutuskan mengurung diri di dalam rumah.

Bahkan ketika disambangi oleh sang guru, GL masih tetap tak ingin keluar dari rumah.

Kawan-kawannya di sekolah juga sebenarnya telah mendorong GL untuk kembali beraktivitas seperti biasa.

GL yang mengaku masih sering terbayang kejadian pengeroyokan itu bahkan sampai tebawa sampai mimpi.

Baca Juga: Kerusuhan di Fakfak, Pentolan OPM Goliath Tabuni : Jajalah Benderaku Bintang Kejora

Sempat dipergoki oleh sang ayah, GL mengigau saat tidur meminta tolong.

"Tidur juga enggak tidur semalaman. Dia suka mengigau, minta ampun, minta tolong," ucap Ali Sadikin, ayah GL, Kompas.com.(*)

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x