Dikutip dari Metro.co.uk yang melansir dari The Denver Chanel, orangtua tersebut menemukan fakta bahwa remaja pelaku pencabulan yang berinisial L tersebut selalu menyetel alaram pukul 3 pagi sebelum melancarkan aksi bejatnya kepada saudara tirinya tersebut.
Remaja L mengaku juga pernah menjadi korban pemerkosaan dan dipaksa menjadi pelacur saat masih berada di Tiongkok.
Saat itu L masih berada di sebuah panti asuhan di negara tirai bambu tersebut sebelum kemudian bisa lolos dan terbang ke Amerika.
L sebenarnya juga pernah melajalani terapi mental selama dua bulan setelah ia diadopsi.
Sang Terapis mengatakan bahwa remaja L masih memiliki kemungkinan untuk melakukan hal yang sama yang pernah ia alami saat menjadi korban pelecehan.
Dari kasus ini Remaja L dituntut dengan dua tuduhan mengenai pencabulan.
Ia dikirim ke pusat penahanan remaja di Terre Haute, Indiana.
Pihak orangtua asuh menduga, mereka mengetahui bahwa remaja L tersebut sebenarnya adalah salah satu korban pelecehan seksual.