Hal keji ini diketahui oleh kedua orangtua angkat saat menyadari anaknya yang berinisial N mengeluh sakit saat buang air besar dan disertai dengan darah yang keluar.
N juga mengalami kerontokan rambut dan akhir-akhir ini kehilangan selera makan.
N adalah anak adopsi dari kedua orangtua ini, ia diadopsi dari tahun 2014, atau setahun sebelum tersangka L diadopsi oleh kedua orangtua asuh ini.
Akhir-akhir ini anak adopsi yang berinisial N mudah sekali marah dan sering membentuk-benturkan kepalanya ke tembok.
Keterangan diatas juga dimasukan ke surat-surat pengajuan di pengadilan.
Sedang anak adopsi berinisial J diadopsi oleh kedua orangtua asuh tersebut pada tahun 2016 dari tempat yang sama.
Berbeda dengan N, Anak J sering terbangun di tengah malam dan sampai menangis menjerit-jerit.
Anak muda tersebut juga mengeluh hal yang hampir sama dengan saudara tirinya J.
Awalnya kedua orangtua asuh tersebut menganggap rasa sakit yang dialami oleh kedua anak adopsinya itu berasal dari bekas sundutan rokok ketika mereka masih berada di panti asuhan Tiongkok.
Anak J juga memiliki penyakit kutil di bagian anusnya.