Selama periode ini Pernkopf bekerja 18 jam sehari membedah mayat, sementara tim seniman membuat gambar untuk bukunya.
Saat itu, terkadang ketika laboratorium tempat kerja Pernkopf masih penuh dengan mayat yang akan dijadikan bahan penelitian, ia harus meminta penundaan eksekusi mati bagi tahanan Nazi.
Dr Sabine Hildebrandt, dari Harvard Medical School, mengatakan setidaknya setengah dari 800 gambar di atlas berasal dari tahanan politik.
Mereka termasuk pria gay dan lesbian, gipsi, pembangkang politik dan Yahudi.
Baca Juga: Seorang Kakek Tega Menggauli Cucunya Bahkan Seranjang dengan Istrinya yang Sedang Sakit Stroke
Edisi pertama atlas, yang diterbitkan pada tahun 1937, dalam buku tersebut terdapat tanda tangan ilustrator, Erich Lepier dan Karl Endtresser termasuk swastika dan lencana petir ganda SS.
Bahkan edisi bahasa Inggris volume dua, terbit tahun 1964 masih terdapat tanda tangan asli termasuk simbol Nazi.
Edisi-edisi selanjutnyajuga masih dibubuhi dengan lambang Nazi.
Ribuan salinan atlas dijual di seluruh dunia, dan diterjemahkan ke dalam lima bahasa.
Baca Juga: KKB OPM pimpinan Lekagak Telengen Mengunggah Video Mendesak Kemerdekaan Papua Sesegera Mungkin
Kata pengantar dalam buku-buku tertulis, "ilustrasi yang mengesankan secara gambar ... dan karya seni yang luar biasa", untuk menghindari penyebutan masa lalu berdarah tersebut.
Baru pada 1990-an para siswa dan akademisi benar-benar mulai mempertanyakan siapa gambar orang-orang di buku itu.