Setelah sejarah brutal terungkap, buku tersebut akhirnya keluar dari edaran secara umum pada tahun 1994.
Royal College of Surgeons mengatakan buku itu tidak digunakan di Inggris, selain disimpan oleh perpustakaan untuk tujuan sejarah.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Sebuah Acara Pernikahan di Kabul, Afganistan
Namun survei Neurosurgery terbaru dari ahli bedah saraf menemukan 59% mengetahui Buku Atlas Pernkopf, dengan 13% saat ini menggunakannya.
Dari mereka yang disurvei, 69% mengatakan mereka merasa nyaman menggunakan buku ini setelah mereka mengetahui sejarahnya, 15% merasa tidak nyaman dan 17% ragu-ragu.
Dr Mackinnon mengatakan tidak ada buku anatomi tubuh manusia lain dengan keakuratan dan detail seperti buku ini.
Menurutnyta buku ini sangat berguna untuk operasi yang kompleks karena itu membantunya mencari tahu mana dari banyak saraf kecil yang ada di tubuh manusia yang berpotensi menyebabkan rasa sakit.
Tapi dia memastikan semua orang yang terlibat dalam operasi mengetahui asal-usul gelap buku itu.
"Ketika saya menyadari asal-usul yang tercemar dan jahat dari atlas ini, saya mulai menyimpannya di loker ruang operasi saya," katanya, dikutip dari laman BBC.com.
(*)