Kemudian pada malam, 16 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, Soebardjo dan anggota PPKI lainnya mulai menyusun teks Proklamasi.
Maeda meminjamkan rumahnya di Jalan Imam Bonjol sebagai tempat penyusunan teks.
Keesokan harinya, pukul 10.00 WIB, teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno.
Dalam sebuah artikel dalam buku Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Kesaksiaan, Penyiaran dan Keterlibatan Jepang, Maeda pernah mengungkapkan pengalaman pribadinya jelang Proklamasi Kemerdekaan.
Bukan hanya sampai disitu saja jasa-jasa Maeda bagi terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 15 Agustus 1945, dia sudah dua kali meminta kepada Pemerintah Jepang agar memerdekakan Indonesia.
Maeda mengungkap, pengalamannya dalam sebuah pertemuan di rumah Ahmad Subardjo, di Jalan Cikini Raya 82, Jakarta Pusat.
Namun, perminataan Maeda tersebut tak mendapatkan jawaban hingga Jepang kalah dari Sekutu.
Kemudian, ia berpendapat bahwa Bangsa Indonesia harus menyatakan kemerdekaannya sendiri.
Baca Juga: Deretan Foto Kaesang Pangarep dengan Calon Mertua yang Jarang Tersorot Media