Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bumi Manusia dan Perlawanan Pram Terhadap Feodalisme di Balik Penjara Pulau Buru

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 13 Agustus 2019 | 06:10
Pramoedya Ananta Toer
Kompasiana

Pramoedya Ananta Toer

Sosok.ID- Film Bumi Manusia yang mengambil cerita dari novel dengan judul sama akan segera tayang di bioskop pada 15 Agustus 2019 mendatang.

Bumi Manusia adalah awal dari sebuah tetralogi karangan Pramoedya Ananta Toer.

Adapu kisah dibalik pembuatan novel tersebut.

13 Oktober 1965, rumah Pramoedya Ananta Toer di bilangan Utan Kayu, Jakarta Timur dilempari batu oleh segerombolan pemuda.

Pintu rumahnya hancur. Pram yang saat itu sibuk menulis meneriaki mereka. Kakinya terluka kena lemparan batu. Ketika hendak melawan, satu peleton tentara datang mencegah amuk Pram.

Baca Juga: Jadi Sandera Penyerangan KKB Papua, Briptu Heidar Ditemukan Tewas Setelah 6 Jam Dinyatakan Hilang

"Mari Pak, kita amankan!" kata tentara kepada Pram.

Pram tak tahu apa yang terjadi.

Ia hanya membawa beberapa buku, kotak file, mesin tulis, dan naskah yang harus diselesaikan.

"Saya kira diamankan dari gerombolan pemuda ini. Enggak tahu ditahan 14 tahun," kata Pram seperti dikutip dari buku Pram Melawan (2011).

Seluruh barangnya disita, mulai dari jas hingga jam tangan. Yang paling membuatnya sedih, banyak naskah karangannya dibakar.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x