Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pilu Ester dan Ezra, Balita yang Ditelantarkan di Pinggir Jalan, Alami Kekurangan Gizi dan Terus Menangis Panggil Mama

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 03 Agustus 2019 | 14:29
Kisah dua balita yang ditelantarkan orang tuanya di depan rumah warga.
Kolase tangkap layar YouTube/Si Kosong Kejadian

Kisah dua balita yang ditelantarkan orang tuanya di depan rumah warga.

Sosok.ID- Dua anak, Ester dan Ezra, ditelantarkan oleh orang tuanya di Medan, Sumatera Utara.

Keduanya ditemukan di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata.

Dilasir Sosok.ID dari Kompas.com diduga mereka menderita kekurangan gizi karena badan mereka sangat kurus.

Keduanya kini telah dirawat di panti asuhan yang memiliki fasilitas lengkap.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Medan, Deli Marpaung pada Kamis (31/7/2019) sore.

Ia juga mengungkapkan, keduanya telah diserahkan kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Kisah Sedih Jodi, Bocah 7 Tahun di Kuningan yang Bersekolah Tanpa Pakaian Layak dan Alas Kaki

Menurut pengakuannya, kondisi anak tersebut terus menangis dan memanggil mamanya.

"Anak itu digendong pun terus nangis. Tak ngomong apa-apa kecuali manggil mama. Nggak tahu umur berapa sebenarnya anak itu," kata Deli Marpaung seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Kemudian kedua anak malang itu diserahka ke panti asuhan pada Senin (29/7/2019) petang.

Menurutnya panti asuhan itu adalah yang terbaik dari 48 panti asuhan yang ada di Medan.

Selain itu ada fasilitas taman kanak-kanak (TK) dengan arena bermain, tempat itu juga memiliki pengasuh keluarga.

Baca Juga: Kisah Pilu Whale 52, si Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Bisa Temukan Jodoh Atau Kawanan Gara-gara Dianggap Bisu

"Di situ pengasuhan seperti dalam keluarga. Misalnya dia muslim maka diasuh dengan dengan pengasuhan keluarga muslim," ujar Deli Marpaung.

Karena ditelantarkan oleh orang tua yang tidak diketahui identitasnya, kedua anak itu sekarang menjadi anak negara.

Dengan demikian, pengasuhan keduanya akan ditanggung oleh negara.

Termasuk pendidikan sampai tingkat SMA.

Ia menambhakan, saat ini di 48 panti asuhan di Medan, ada 1.377 anak asuhan.

Baca Juga: Kisah Haru Setelah 60 Tahun Terpisah, Tokoh Asli dari FIlm

Dari jumlah tersebut, hanya sebagian saja yang merupakan anak negara.

Sementara sebagian besar masih memiliki orang tua, tapi dengan kondisi ekonomi yang lemah.

"Kalau anak negara, seperti Ester atau Ezra, jumlahnya tak sampai 10-lah setahun," katanya.

Saat ditanya berapa jumlah pastinya, mereka mengaku telah mencatatnya dalam sebuah laporan.

Video saat keduanya ditemukan diunggah oleh sebuah akun Youtube bernama 'Si Kosong Kejadian'.

Baca Juga: Kisah Haru Pengabdian Gadis 9 Tahun, Depi yang Bercita-Cita Jadi Dokter Supaya Bisa Menyembuhkan Ayahnya yang Lumpuh

Dengan judul 'Dua orang anak dibuang ibunya ditengah jalan,disimpang lampu merah karya wisata, medan 29 Jul 2019'.

Video berdurasi 6 menit 20 detik itu telah ditonton lebih dari 7 ribu kali, hingga Sabtu (3/8/2019).

Dalam video itu terlihat dua orang anak.

Anak yang lebih kecil duduk di dekat plastik yang diduga berisi pakaian.

Sementara anak yang lebih besar, berdiri sambil menangis memanggil "mama".

Seorang pria kemudian tampak menenangkan dua anak itu.

Baca Juga: Unik dan Menyentuh, Inilah Kisah Mario P Hasudungan, Pendiri Kafe Sunyi yang Rekrut Penyandang Disabilitas Sebagai Karyawan

Kedua anak itu diketahui bernama Ester (perempuan) yang diperkirakan berusia sekitar 2 tahun.

Serta Ezra (laki-laki) yang diperkirakan berusia sekitar 1 tahun.

Dalam surat yang sama, kata dia, kedua anak itu diserahkan oleh seorang perempuan bernama Dewi Jernih Telaumbanua.

Pada Senin (29/7/2019) pagi, Dewi dipanggil oleh warga karena kedua anak itu menangis di depan rumahnya.

"Jadi dari situ dia melapor ke Polrestabes pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, lalu polisi menyerahkan ke kita," katanya.

"Lalu kita serahkanlah ke panti asuhan, rumah sementara perlindungan anak, sebagai anak negara," lanjut Deli.

Baca Juga: Pilu! Inilah Kisah Warga Bekasi yang Rumahnya Digusur Pemkot Sampai Rela Tidur di Atas Mobil Bak

Dengan status menjadi anak negara, jika nanti orang tua hendak membawa mereka, harus membawa bukti dan saksi yang mendukung.

Deli mengungkapkan, Dinsos Kota Medan pada tahun 2017 mencatat ada 7 kasus penelantaran dan pada 2018 ada 8 kasus.

"Ada banyak cara orang menelantarkan anak. Ada yang meninggalkannya di kardus, ada juga yang menghanyutkannya di sungai," katanya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira yang dikonfirmasi belum meberikan keterangan.

(*)

Source :Kompas.comYouTube

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x