Orang tua serta paman-pamannya adalah tokoh Kampung Handel Maatschappij Borneo Samarinda HBS.
Mereka adalah pengurus organisasi Sarekat Islam.
"Moyang mereka berasal dari tanah Banjar di selatan Kalimantan," ujar Sarip.
Dilansir dari Situsbudaya.id, Kampung HBS merupakan cikal bakal dari berdirinya Kota Samarinda.
Saat ini kampung ini berada di Pasar Pagi.
Berdasarkan catatan Sarip, Oemar pernah menempuh pendidikan di Wasseda University, Tokyo.
Tepatnya pada tahun 1939 atau tiga tahun sebelum Jepang datang ke Nusantara.
Saat itu ia masih berusia 22 tahun.
Ia juga menjadi penyiar Radio Tokyo.
Tepatnya pada tahun 1941, saat Perang Asia Timur Raya berkecamuk.